Changed? 02


Yay!! I’m back!! Saya harap minna-san masih ingat dengan saya!! :3
sekedar info, Matt, Mello dan Near berusia 17 tahun disini, mereka pindah dari England ke Jepang atas permintaan L, L bilang kalau ia ingin mengawasi dan mendidik sendiri 3 orang itu… No KIRA!!! Disini L masih sehat walafiat, Mello nggak pernah kabur atau minggat dari Wammy, tapi dia dulu pernah terlibat dengan sekelompok Mafia di Inggris.

Disclaimer : To2
Main chara : Matt, Mello, Near, L, Light, Ryuk, Misa
Rate : T
Warning : OOC, GAJE, PARAH, GENDERSWITCH, OC , Typo DLL
Don’t like? Don’t Read!


Changed? Chapter 2

Matt’s Room
Matt menatap pantulan dirinya dicermin, Ia memakai Skirt sailor berwarna biru dongker yang –ehemminimehem- Untuk atasanya, fikarenakan saat ini sedang musim semi, ia mengenakan atasan berlengan pendek dilengkapi dengan dasi berwarna biru dongker, Matt merasa risih (Sangat) dengan rok yang minim itu, kakinya terekspos jelas dan kita semua tahu, Matt selalu mengenakan celana jeans panjang yang mampu menutup kakinya dengan sempurna. Namun ia sedikit bersyukur, setidaknya kaus kaki putih itu menutupi betisnya. Selesai dengan masalah seragam, ia mengacak-acak rambut merah panjangnya frustasi.

“AAAAAGH!!!! Aku heran, kenapa wanita bisa tahan mempunyai rambut panjang!! Sudah panas, bikin ribet lagi!!!” Matt menggerutu dengan frustasi(?).
Tok…tok…tok…
“Iya-iya!! Sebentar!!” Matt beranjak dari kamar mandinya dan menuju kearah pintu.
“Ada ap-“
“KYAAAAA!!!! TERNYATA RYUUZAKI BENAR!!!!” seorang yang kita kenali sebagai Misa Amane berteriak dengan kencangnya, Matt pun merasa semakin terpuruk.
‘Kami, apa dosaku kami??’ Matt semakin frustasi.
“Misa-san… ada apa?”
“Tidak apa-apa!! Ryuuzaki bilang kalau Matt-chan berubah menjadi perempuan!! Misa sangat kaget dan nggak percaya!! Jadi Misa ingin memastikanya sendiri!! Dan ternyata benar!! Ryuuzaki tidak berbohong!!!” Misa bercerita dengan semangat perjuangan. Dari nada suaranya, Ia terdengar sangat semangat.
“Jadi..? Hanya mengecek saja kan??”
“Ehm… sebenarnya Ryuuzaki juga mmemintaku membantumu….”
Matt menyerengitkan keningnya, Membantu? Membantu apa? Memakai seragam sekolah?
“Ryuuzaki meminta Misa untuk ‘mendandani’ Matt-chan!!”
Matt membatu, ia tak menyangka Ryuuzaki  akan Menyruh Misa untuk membantunya Berdandan.
“DEMI TUHAN, MISA!!!! AKU INI MASIH COWOK TULEN!!!!” Matt berteriak dengan teriakan lumba-lumbanya.
“Tapi Matt-kun, Mungkin benar jiwamu adalah jiwa lelaki, tapi Tubuhmu berkata yang lainnya. Bukan?”
“Ryuuzaki!!!”
“-sigh- Baiklah… ayo masuk… Misa…” Misa kemudian masuk tapi pada saat ryuuzaki hendak masuk, Matt membanting pintunya tepat didepan wajahnya.
BLAAAAAM!!!!!
“Sepertinya emosi Matt-kun mulai terpengaruh juga…” Gumam L.
“Nah, sekarang, apa yang akan kau lakukan?” Matt bertanya pada Misa yang sedang mengamati Matt.
“Kau tidak menyisir rambutmu?”
“Aku akkui, memiliki rambut panjang itu benar-benar membuatku merasa risih!! Ada saran?”
“Misa pikir, mungkin lebih baik jika Matt-chan mengikat rambutnya menjadi Twintail bagaimana?”
“Twintail?” Matt mengerutkan keningnya. Ia sepertinya merasa aneh…
“Iya!! Tadi Matt-chan Kan bilang, Kalau rambut panjang membuatmu  merasa risih kan??? Jadi kenapa tidak di twintail saja??” Misa tampaknya adalah orang yang paling bersemangat dalam hal ini. Dasar kau Misa!! Menari diatas penderitaan orang lain!!
“Terserah kau sajalah…” ujar Matt pasrah.
“Yay!!” Baiklah kalau begitu~” daan Matt-pun hanya bisa pasrah.
Meanwhile… in Near’s room
“AKU BILANG TIDAK MAU!!!!!!!!!”
“Ayolah Near… sekali ini saja… ya??”
“SEKALI TIDAK MAU YA TIDAK MAU!!! INI NAMANYA PELANGGARAN HAM!!!! SAYA BISA SAJA MELAPORKAN LIGHT-KUN KE KOMNAS HAM DENGAN TUDUHAN  PE-MAK-SA-AN!!!”
Dan, Light-pun sweatdropped seketika.
“Kenapa kau tidak mau?”
“SUDAH SAYA BILANG!!! ROK ITU TERLALU PENDEK!!!” Near berteriak, dalam hati Light bertanya, ‘Gila nih anak!! Bisa budeg gue lama-lama ama nim anak!!! Klo aja yang minta bukan Ryuuzaki, pasti udah gue tolak mentah-mentah!!’
“Ayolah Near… kali ini saja…. Ya??”
“ENGGAK MAUUUU!!!!” Dan kesabaran Light pun habis.
“PAKE’ NGGAK???!!!”
“NGGAAAAK!!! SEKALI NGGAK TETEP ENGGAK!!!”
“Ada ap-“ Mata panda milik L terbelalak lebar, disana terlihat Near yang cuman pake seragam atasan dan juga celana dalam sedang berda disudut ruangan sambil ngangkat boneka-boneka legonya tinggi-tinggi . matanya seolah berkata pergi-nggak?-kalo-nggak-mati-aja-sono!!. Dengan Light yang sedang menenteng rok sailor biru tua. Ryuuzakipun sweatdropped seketika.
“Err… apa yang terjadi disini…. Light-kun? Near-chan?”
“DIAAA!!!! TIDAK MAU MEMAKAI ROKNYA!!!!” Light berteriak seraya meninjuk Near menggunakan jari telunjuknya.
“DIA MEMAKSAKU MEMAKAI ROK JAHANAM ITU!!!” Near menunjuk-nunjuk kearah Light. L hanya bisa sweatdropped-lagi-.
“Ehm…. Begini saja Near-chan… jika kau mau memakai Rok-mu aku akan membelikanmua 1 set robot lego terbaru yang akhir-akhir ini kau incar… Bagaimana?”
Near terdiam, ia kemudian mengangguk dengan cepat.
“BAiklah kalau begitu… Light-kun, mana roknya?” Near berkata dengan tenang, seolah-olah tak terjadi apa-apa.
‘Kampret lu Near!!!!!’ Light membatin sambil menggerutu kesal? Jelas! Siapa coba yang ga’ kesel usaha kita dikalahin ama robot lego sogokan?
In the  Dinning room…
Waktu sudah menunjukkan pukul 8 saat Matt, Mello, dan Near berkumpul di ruang tengah bersama Light, L dan Misa. Baik Matt, Mello ataupun Near tidak terlihat nyaman dengan pakaian yang digunakanya, kenapa? Alasan pertama : Roknya terlalu pendek, Kedua: Mereka tidak pernah memakai rok dan itu sangat menggelikan!!!  
“Ugh… Berhenti menatapku seperti kau melihat seorang Beyond Birthday!!!!”
“WAKAKAKAKKAKAKKAKAKAKAKAKAK!!!” Light ngakak dengan sukses. Sementara itu Mello menatap light dengan tatapan ‘Diem-nggak?-kalau-enggak-gue-ga’-yakin-elo-besok-masi-idup’ Karena sayang akan nyawanya, Light pun diam, yaaa biarpun dalam hati ngakaknya ga’ ketulungan sih.
“Jadi… apakah kita akan benar-benar pergi kesekolah dengan… err… penampilan seperti ini?” Matt terdengar ragu.
“Tentu saja Matt-chan!! Misa yakin kalau tak ada yang menyangka kalau kalian itu laki-laki!!!”
Misa terdengar bersemangat, sangat kontras dengan trio MMN kita…
“Tunggu!!! Kami juga butuh nama kan?!! Tidak mungkin kami menggunakan codename kami saat ini!!” Mello menambahkan.
“Saya sudah mengatakan bahwa saya sudah mengurus semuanya Mello… kau tak perlu khawatir…
Untuk Mello, mulai sekarang kau bernama, Noriko Amane… Misa-san sudah mengijinkanmu untuk menggunakan marga Amane... untuk Matt, mulai sekarang codename milikmu adalah, Atsuko Yagami, Light-kun menyarankanya untukku, lalu Near… Namamu adalah Kamiko Ryuuga…”
“WHAAT!!!!?!!! KAMIKO RYUUGA???!!!” Mello berteriak dengan suara ultra soniknya.
“Kenapa Noriko-chan??”
“Dia Menggunakan marga samaran Ryuzaki!!! Dan Bukankah arti Kamiko itu Anak Superior!!!”
“Sudahlah Noriko!!… inikan hanya nama samaran!! Lagipula bukankah namamu sendiri berarti Anak Hukum??”
“Cih!!! “Mello atau Noriko memalingkan wajahnya.
“Watari akan mengantarkan kalian ke sekolah baru kalian… Dan ingat!! Jangan berbuat yang aneh-aneh!!” Ryuzaki mengingatkan dengan tegas.yang sebelumya
“Ugh… Baiklah!!” Dan merekapun langsung menuju sekolah baru mereka…  Teikoku High School.

Sesampainya disana, mereka langsung menuju ruang kepala sekolah yang terletak di lantai 2 gedung sekolah itu, sekolah ini memang lebih besar dari sekolah mereka yang sebelumya.
Matt mengetuk pintu ruang kepala sekolah itu dengan gugup.
“Masuk” Terdengar suara seorang wanita Mempersilahkan mereka untuk masuk, mereka bertigapun masuk.
Tampak seorang wanita berambut pirang pendek dengan pakaian yang err-agak ketat- tengah duduk sambil meminum the yang tersedia dimejanya.
‘Perkenalkan, nama saya Wedy Kenwood, saya kepala sekolah disini…” Ucapnya kalem.
“Err, kami-“
“Kalian tidak perlu memperkenalkan diri, saya sudah tahu Yagami-san… ok, karena pelajaran sudah dimulai, jadi aku rasa kita hharus sedikit lebih cepat..  . kelas kalian 2-1, sekarang Naomi-sensei sudah menuggu kalian disana, aku harap kalian bisa menemukan kelasnya sendiri, oiya, selama kalian disini kalian harus mematuhi peraturan-peraturan itu-“ Ia menunjk kearah 3 lembar kertas yang berisi peraturan-peraturan sekolah. Matt, Mello dan Near mengambil setiap lembar kertas itu dan membacanya
‘WHAT?! Dilarang membawa game dalam bentuk apapun?!’
‘Dilarang makan selama pelajaran??!! Peraturan macam apa ini!!!’
‘….’
“Siklahkan menuju kekelas kalian..” Ucapnya , tidak mengindahkan tatapan protes dari trio wkwk #Dihajar MMN
Dengan langkah gontai, mereka menninggalkan ruang kepala sekolah dan menuju kelas mereka.



Mereka bertiga jalan dalam diam, kelas mereka yang terletak di lantai 2 itu membuat mereka menaiki tangga diujung lorong, tanpa mereka duga, diujung lorong itu terdapat segerombol anak laki-laki yang tengah membolos,mereka sedang merokok, tunggu! Kenapa mereka membolos dii dekat tangga? Bukanya gampang ketahuan guru ya? Sebenarnya, sekolah ini memiliki 2 tangga, tangga bagian Timur, dan tangga bagian selatan, Tangga Timur jarang dilalui oleh siswa maupun guru, selain letaknya yang cukup jauh dan terpencil, banyak desas desus yang mengatakan kalau tangga timur itu angker, tapi yaah, karena mereka masih baru dan tidak tahu apa-apa tentang sekolah ini, mereka memilih menaiki tangga timur yang notabenya ‘rawan’ itu.
“Err, Mello, apa sebaiknya kita tidak mengambil jalan memutar saja?” Tanya Matt,
“Che! Kau itu laki-laki apa bukan? Masak sama preman kelas teri kaya’ mereka takut?” Ejek Mello
“Sekedar mengingatkan Noriko-chan, kita ini dalam tubuh wanita…” Gumam Near  santai
“Dan lagi, Kita ini bukan seorang Mafia!! Helo~ aku ini Hacker!!”
“saya juga Detektif, Bukan Mafia..”
“Che!!”
Mereka bertiga berjalan dengan tenang, ketika mereka hendak menaiiki tangga, cobaan mereka dimulai,
“Hey!! Ada mangsa baru!!” Ucap seorang pemuda pada temannya
“Mana? Tiga orang itu?” Sahut yang lainya.
“Hmm, lumayan juga….” Gumam lainya.
Mereka bertiga hanya diam, Near memasang tampang acuh tak acuh seperti biasanya, Mello memasang tampang cuek, sementara itu, Matt berharap 1, ia berharap Mello tidak terbawa emosi dan menghajar mereka semua. Semuanya masih tenang sampai mereka melewati segrombolan anak itu.
“Hei!! Sayang~” Goda seorang pemuda pada Matt, seraya mencolek dagunya Matt hanya diam, biarpun dalam hatinya, dia sedang membayangkan nge-bejeg-bejeg tuh orang.
“Maaf, bisaah kalian meninggalkan kami? Kami harus masuk kelas..” Ucap Near ddengan nada Monoton yang biasanya, tidak memedulikan tatapan Nafsu(?) dari laki-laki disekelilingnya.
“Aih, sepertinya gadis ini benar-benar dingin~ Godanya sambil berusaha meraih tangan Near.
“….Bisakah anda melepaskan tangan saya?”
“Sayang~ TIdak perlu seformal itu~” Sahutnya diiringi kekehan dari yang lain
“….” Dalam hati, Near membayangkan orang yang menggodanya itu ditembak oleh Gevanni karena udah ngegoda pacarnya(?).Seseorang menepuk pantat Mello, tanpa menyadari bahaya yang mengancam. Aura hitam menguar dari tubuh Mello,
‘OMG!! Jiwa monster mello keluar!!!” Matt membatin dengan panik.
‘Mello akan marah…’
“SIAPA YANG TADI MEMEGANG PANTATKU HEH!!!!!??!!!!” Mello berteriak dengan penuh amarah.
Matt dan Near? Mereka sudah bersiap-siap dengan penyumpal telinga, mereka juga sudah memasang formasi(?) untuk menahan amarah Mello.
“SIAAPA HEH?!!”
“Tenang sayang~ Jangan marah~”  bukanya menenangkan atau meminta maaf, pemuda itu malah semakin berani, sementara yang lainya sudah memasang tampang nepsong
“Dia galak… aku suka yang seperti itu, dia boleh buatku ya?” Sahut yang lainya.
“GRRRRRRRRRRRRRRRRRR!!!!” Dengan segenap amarah, ia merogoh kantung seragamnya, berusaha meraih pistol yang diam-diam dibawanya.dengan penuh spontanitas Matt berteriak.
“NEAR!!! GAWAT!! AKU NGGAK MAU KEPALAKU BERLUBANG!!!” Matt berusaha menahan tangan Mello,
“Kau pikir aku mau huh?” ucap Near seraya memegang tangan Mello yang lainya.
“DEMI SELURUH SELAI STRAWBERRY BEYOND!!! MELLO!!! JANGAN!!”
Karena tanganya ditahan oleh dua orang dayangnya(?). ia berusaha menendang meja disebelahnya, sepertinya nesib Matt maupun Near kurang beruntung, Mello dapat melepaskan pegangan di tanganya dengan mudah.
“SIALAN KALIAAAAN!!” Dengan gesit, Mello melempari mereka semua dengan meja disebelahnya, dan sialnya lagi, Mereka semu tidak berhasil melarikan diri. Ckckckckckck
Dengan Emosi, Mello menyeret Matt dan Near untuk pergi kekelas mereka yang baru. Tetapi, mereka belum sadar dengan adanya sesosok makhluk yang membuntuti mereka.
“Hyuk Hyuk hyuk!!! Sudah kuduga!! Manusia memang menarik!!”


                                                                                                TBC
Hwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!!!!!! Maaf kalau tambah GJ!!!! TT^TT
Saya tahu, saya tahu… Fic ini memang GJ…
Maaf karena saya sudah terlambat mengupdate fic!!!
Summinasen!!!!! #Bungkuk2 90 derajat
Maaf kalau garing, sebenernya saya ingin membuat lebih panjang, tapi berhubung otak lagi ding dong, jadinya cuman bisa segini!!!! TTATT
Adakah yang mau memberi kritik dan saran bagi saya? Flame, Concrit atau apalah itu…. Saya terima~
Review please???? 

Posting Komentar